twitter


Berdasarkan surat dari Kwartir Daerah Aceh nomor: 83/01-K, mengenai penguduran waktu pelaksanaan kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional 2010, yang telah dibahas dan disetujui oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, maka dengan ini kami beritahukan bahwa pelaksanaan PW Nasional 2010 akan diundur dari tanggal 22 s.d 29 November 2010, menjadi tanggal 29 November s.d 6 Desember 2010.
keadaan ini debabkan beberapa alasan berikut ini: (berdasarkan surat Kwarda Aceh)
a.Tanggal yang direncanakan tersebut sangat berdekatan waktunya dengan Hari Raya Idul Adha 1431 H, yang sampai saat ini masyarakat Aceh merayakan Idul Adha lebih meriah daripada Idul Fitri, sehingga kemeriahan PW Nasional 2010 akan berkurang.
b.Beberapa orang Pejabat Pemerintahan Propinsi Aceh dan beberapa orang pengurus Kwarda Aceh pada tanggal tersebut masih berada di Tanah Suci melaksanakan Ibadah Haji, termasuk Ketua Kwartir Daerah, sehingga dikhawatirkan pelaksanaan PW Nasional 2010 menjadi terkendala.

Pemberitahuan secara resmi akan menyusul, diberitahukan melalui surat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.


demikian atas, perhatiannya kami ucapka terima kasih.

Link terkait : http://dewankerjanasional.blogspot.com/2010/09/pengunduran-waktu-pelaksanaan-kegiatan.html

baca lanjutannya...

Menurut sejarah sekitar abad XII sampai abad ke XIV pada masa kerajaan Dipa atau kerajaan Banjar, cerita rakyat atau sahibul hikayat, kain sasirangan yang pertama dibuat yaitu tatkala Patih Lambung Mangkurat bertapa selama 40 hari 40 malam di atas rakit balarut banyu. Menjelang akhir tapanya rakit Patih tiba di daerah Rantau kota Bagantung. Dilihatnya seonggok buih dan dari dalam buih terdengan suara seorang wanita, wanita itu adalah Putri Junjung Buih yang kelak menjadi Raja di Banua ini. Tetapi ia baru muncul ke permukaan kalau syarat-syarat yang dimintanya dipenuhi, yaitu sebuah istana Batung yang diselesaikan dalam sehari dan kain dapat selesai sehari yang ditenun dan dicalap atau diwarnai oleh 40 orang putri dengan motif wadi / padiwaringin. Itulah kain calapan / sasirangan yang pertama kali dibuat dan sering disebut oleh masyarakat sebagai batik sandang yang disebut Kain Calapan yang kemudian dikenal dengan nama Kain Sasirangan.

Proses Pembuatannya

Kain sasirangan yang merupakan kerajinan khas daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) menurut para tetua masyarakat setempat, dulunya digunakan sebagai ikat kepala (laung), juga sebagai sabuk dipakai kaum lelaki serta sebagai selendang, kerudung, atau udat (kemben) oleh kaum wanita. Kain ini juga sebagai pakaian adat dipakai pada upacara-upacara adat, bahkan digunakan pada pengobatan orang sakit. Tapi saat ini, kain sasirangan peruntukannya tidak lagi untuk spiritual sudah menjadi pakaian untuk kegiatan sehari-hari, dan merupakan ciri khas sandang dari Kalsel. Di Kalsel, kain sasirangan merupakan salah satu kerajinan khas daerah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.

Kata “Sasirangan” berasal dari kata sirang (bahasa setempat) yang berarti diikat atau dijahit dengan tangan dan ditarik benangnya atau dalam istilah bahasa jahit menjahit dismoke/dijelujur. Kalau di Jawa disebut jumputan. Kain sasirangan dibuat dengan memakai bahan kain mori, polyester yang dijahit dengan cara tertentu. Kemudian disapu dengan bermacam-macam warna yang diinginkan, sehingga menghasilkan suatu bahan busana yang bercorak aneka warna dengan garis-garis atau motif yang menawan.

Motif-Motif Sasirangan

 

Artikel ini dikutip dari : http://tatismp6.blogspot.com/2010/07/sasirangan.html

baca lanjutannya...

Alhamdulillah... setelah sekian lama diharapkan kegiatan buka bersama dapat dilaksanakan bersamaan dengan kakak-kakak dari Kwartir Daerah Kalimantan Selatan. Meskipun kegiatan ini hanya dihadiri oleh kakak-kakak anggota Dewan Kerja Daerah Kalimantan Selatan, Satgas Kwarda Kalsel, Andalan Daerah Kalimantan Selatan serta undangan kakak-kakak dari Kwartir Cabang Banjarmasin serta anggota Dewan Kerja Cabang Banjarmasin.

Kegiatan ini telah diselenggarakan tepat pada tanggal 4 September 2010 ( 25 Ramadhan 1431 H ) di Gedung Pramuka Kwartir Daerah Kalimantan Selatan. Kegiatan ini diisi acara mendengarkan lantunan kalam ilahi, ceramah agama singkat serta buka bersama yang pada awalnya dibuka dengan rapat persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan kemudian.

Disusul kemudian ditutup dengan sholat magrib bersama di Aula Gedung Pramuka Kwartir Daerah Kalimantan Selatan.

baca lanjutannya...